Tidak Usah Kuliah?

| Sabtu, 27 April 2013
Postingan ini sebenarnya merupakan tulisan yang di-share oleh salah seorang teman saya.
Tulisan ini bukan saran yang nyaman dibaca, terutama buat yang mampu kuliah. Ya kemampuan berfikirnya, ya kemampuan finansialnya, ya dukungannya dari keluarga.

Tapi ini adalah kabar gembira buat adik-adik kelas saya yang kebingungan mencari tempat kuliah. Yang daftar SNMPTN tapi gagal, yang kesulitan bayar uang gedung atau sumbangan ini itu. Yang merasa tersingkirkan karena teman-teman sebayanya kuliah semua, meskipun universitasnya mungkin juga gak jelas. Yang murung, bingung, malu pergi kemana-mana karena tak punya kampus yang bisa dibanggakan. Oya, ini juga saran yang berbahaya: orang tua yang tak siap mental untuk berubah bisa stres membacanya.

Saran ini memang berasal dari orang yang kuliahnya lulus, IPK-nya 3,7. Oleh karena itu bisa diasumsikan bahwa saya cukup memahami apa saja yang terjadi di bangku kuliah. Jadi saya telah melewati fase-fase yang diperlukan selama kuliah sehingga saran saya tidak turun dari langit dan awang-awang. Tapi justru nongol dari bawah bumi, dimana kedua kaki saya berpijak.

Oya, sampai saat ini ijazah sarjana saya tidak pernah saya gunakan.

Begini: mari kita buka mata dan hati lebar-lebar. Open mind. Apapun ilmu pengetahuan yang kita butuhkan saat ini, semua tersedia di internet. Apapun yang ingin engkau pelajari: ilmu merakit komputer, ilmu komuikasi, ilmu public relations, ilmu desain grafis, menggambar komik, menari, teater bahkan merancang software dan arsitek: semua tersedia di internet, lebih dari 90% gratis. Orang yang membimbing alias guru juga buanyak, gabung aja milis dengan topik grup yang kau sukai, ikuti perkembangannya, baca postingannya, lihat siapa yang paling berpengaruh dan paling cocok dengan Anda: kirim imel dan belajarlah kepadanya.

Jika masuk kuliah, maka mata kuliah dan dosennya ditentukan kampus. Literatur yang harus kita baca ditentukan dosen, nilaipun ditentukan dosen. Tapi lewat proses belajar mandiri berbasis internet: Anda menentukan sendiri subyek yang akan dipelajari, Anda cari sendiri dosennya, Anda nilai sendiri kemampuan Anda untuk menguasai ilmunya.

Anda masih butuh gelar? Kuno!

Bill Gates, Steve Jobs, Larry Elison: orang-orang sukses itu drop out semua meskipun tak pernah menyarankan untuk mahasiswa drop out.

Anda dan orang tua takut terjebak dalam lautan situs porno dan kekerasan? Dewasalah, di muka bumi ini segala bentuk kebaikan pasti berdampingan dengan kejahatan. Setiap kesempatan pasti didampingi ancaman. Cari yang baik dan bermanfaat, tinggalkan yang jorok-jorok. Gampang kan? Gitu aja kok repot...

Satu yang tidak bisa dilakukan oleh internet adalah menentukan cita-cita Anda besok ingin jadi apa.Impian tertinggi yang ingin Anda capai. Tujuan hidup yang Anda merasa perlu perjuangkan. Itu tugas Anda sendiri, tak ada orang lain yang bisa melakukannya untuk Anda. Tidak orang tua, kakak, pacar atau tetangga. Apalagi teknologi.

Sekarang carilah waktu yang tenang untuk merenung menemukan tujuan sejati hidup Anda. Mulai ditata hidupnya untuk sebuah perjalanan ke masa depan yang mendebarkan karena tak ada peta yang tersedia. Cari cara bagaimana bisa online (syukur bisa gratisan), dan mulailah belajar subyek yang membuat Anda paling bersemangat. Belajar, praktekkan. Belajar, praktekkan. Belajar, praktekkan. Terus begitu.

Jikapun terpaksa bayar sewa Rp 2500,-/jam, itupun pasti lebih murah dari biaya uang kuliah. Dalam waktu 5 tahun (waktu tempuh kuliah S1) saya garansi Anda akan lebih jago ketimbang lulusan S2 kuliahan. Asal Anda mau berkomitmen, konsisten, tidak mudah menyerah. Asal Anda mau melakukan apapun yang diperlukan untuk sukses. Tidak usah kuliah.

Berani?

3 komentar:

  1. kuliah untuk kerja ?
    ga kuliah gak kerja ?
    oke fixed ,., saya brenti kuliah supaya saya ga bisa kerja ,., saya bikin lapangan kerja supaya para lulusan kuliah kerja di tempat saya

    BalasHapus
    Balasan
    1. bagus.. bagus.. :)
      Tapi harus bener2 yakn dan konsisten :)

      Hapus

Next Prev
▲Top▲