Catatan Kerinduan Anak Rantau

| Sabtu, 16 Februari 2013
Sabtu, 16 Februari 2013


Akhirnya minggu pertama di awal semester kedua sudah berakhir. Awal yang cukup cerah untuk mahasiswa-mahasiswa di kampus biru FMIPA salah satu PTN di Yogyakarta. (^_^)V Satu minggu yang mengawali semua kegiatan melelahkan selama satu semester ke depan. Berkenalan dengan wajah-wajah baru dosen pengampu mata kuliah. Kembali bertemu dengan teman-teman setelah berminggu-minggu berpisah.

Awal semester genap yang cukup menyebalkan menurutku. Setelah sekian lama liburan, dimulai dengan diisi oleh kelas-kelas yang dimulai amat sangat pagi. Ugh, benar-benar penyiksaan dalam setengah tahun kedepan--terlebih untuk orang yang tidak bisa bangun pagi seperti aku. Meskipun begitu, harus dijalani dengan ikhlas dan sabar (^_^) mengingat kedua orang tua yang penuh harap akan keberhasilan anaknya yang sedang merantau jauh di luar pulau.

Terkadang ingin rasanya menitikkan airmata ketika mengingat wajah orang tua yang telah bekerja keras menghidupi aku selama ini. Ingin rasanya berlari memeluk mereka, berlutut meminta ampun atas segala dosa, segala kesalahan, segala ketidak seriusan yang aku lakukan di semester lalu. Tapi apa daya, tak ada kuasa untuk memeluk beliau yang sekarang jauh beratus-ratus kilometer. Hanya suaranya lah yang dapat terdengar melalui pengeras suara handphone setiap kali menelepon mereka. Meskipun begitu, aku bersyukur masih bisa mendengarkan suara kedua orang tua ku yang jauh di sana. Meskipun terkadang kerinduan yang amat sangat melanda. Rindu akan wajah-wajah yang penuh kasih sayang itu. Rindu akan senyuman-senyuman lembut itu. Rindu akan belaian dari tangan-tangan kasar bukti kerja keras mereka yang penuh kasih sayang dan kelembutan itu. Rindu segala hal yang tak dapat lagi aku perbuat untuk membantu mereka ketika aku di negeri rantau ini.

Bersyukurlah yang masih dapat melihat kedua orang tua nya setiap hari. Bersyukurlah yang masih bisa bersama mereka setiap hari. Jangan melukai hati mereka. Jangan membantah perkataan mereka. Ketika kau jauh, ketika kau tidak dapat terus melihat mereka, kau akan merindukan mereka. Merindukan belaian kasih sayang mereka. Merindukan perhatian mereka ketika kau sakit. Merindukan semua hal yang pernah kau dapatkan dari mereka. Bersimpuhlah pada orang tuamu. Minta maaf lah kepada mereka. dan berjanjilah pada dirimu sendiri untuk selalu membahagiakan mereka sebelum terlambat. Karena tidak ada satupun yang abadi di dunia ini.

Takkan selamanya tanganku mendekapmu
Takkan selamanya raga ini menjagamu
Seperti alunan detak jantungku
Tak bertahan melawan waktu
Dan semua keindahan yang memudar
Atau cinta yang telah hilang
Tak ada yang abadi


(Peterpan - Tak Ada yang Abadi)

0 komentar:

Posting Komentar

Next Prev
▲Top▲