Bagaimana jika tidak ada lagi orang yang mau menunggumu? Ia yang kamu percaya akan menunggumu, ternyata pergi meninggalkanmu. Selama ini hanya perasaanmu saja, merasa bahwa orang lain akan mau menunggu ketidakpastian datangmu.
Bagaimana jika tidak ada lagi orang yang mau menunggumu? Yakinkah bahwa kamu benar-benar orang yang ditunggu? Sempatkan berpikir sudah berapa lama kamu membiarkan waktunya habis untukmu. Lalu, masih berpikirkah kamu untuk menyalahkannya sebab dia telah meninggalkanmu lebih dulu.
Bagaimana jika tidak ada lagi orang yang mau menunggumu. Karena kamu tidak pernah tepat waktu. Sampai kapan kamu berharap orang lain akan selalu bisa memahami keterlambatanmu? Sampai kapan kamu berpikir bahwa orang lain selalu bisa menerima ketidaktepatanmu?
Mungkin sampai kamu benar-benar merasa tidak satu orang pun lagi yang mau menunggumu. Mungkin saat itu baru kamu sadar. Bahwa kamu telah membuang orang-orang yang tadinya begitu sabar terhadapmu. Dan kini, mereka meninggalkanmu, katamu.
Sadarkah, bahwa kamu yang meninggalkan mereka. Karena kamu tidak pernah menghargai waktu yang mereka miliki. Karena kamu telah menyia-nyiakan kepercayaan yang telah ia berikan. Karena kamu telah menahan mereka untuk maju. Hanya demi menunggumu, yang tidak pernah mereka bisa pastikan. Kapan datangnya.
Bagaimana perasaanmu, saat kamu tahu tidak ada satu orang pun yang mau menunggumu (lagi)?
Temanggung, 30 Januari 2014 | (c)kurniawangunadi
source http://kurniawangunadi.tumblr.com/post/75056205392/tulisan-tunggu"
0 komentar:
Posting Komentar