Saya memang sangat kekanakan. Berbeda dengan teman saya. Dia telah jauh berubah sejak pertama kali saya bertemu dengannya. Terkadang saya berpikir, kapankah saya akan menjadi dewasa seperti dia? Dia yang saya kenal sekarang terlihat jauh lebih nyata dan entah apa yang sudah terjadi, dia yang sekarang terlihat seperti telah mengerti arti kehidupan yang sesungguhnya. Dia sudah menemukan tujuan hidupnya. Padahal, dulu posisi dan kehidupan kami tidak jauh berbeda. Namun, saya masih tertinggal jauh di belakangnya. Saya masih mencari-cari tujuan hidup saya. Mencari-cari makna hidup saya yang sebenarnya.
Tapi, apakah saya benar-benar telah mencari arti dan tujuan hidup saya?
Apakah ini hanyalah sebentuk alasan agar saya bisa terbebas untuk sementara dari rasa yang menyesakkan ini?
Apakah ini hanyalah keinginan untuk berlari dari kenyataan yang ada di depan saya?
Setelah membaca lagi catatan ini, saya tersadar kembali. Saya kembali merenung. Apakah tujuan hidup saya? Untuk apakah hidup saya? Apakah saya sudah mencapai semuanya?
Semua pertanyaan itu kembali berkecamuk dalam pikiran saya. Saya sadar hingga saat ini saya belum melakukan apa yang harus saya lakukan. Saya masih terlalu banyak bermain-main.
Namun tulisan ini seperti menonjok saya. Tulisan ini mengingatkan kembali siapa saya, untuk apa saya hidup, dan apa yang akan saya lakukan dalam hidup saya.
(yuliarii mengingat kembali cita-cita dan tujuan hidupnya)
0 komentar:
Posting Komentar